Minggu, 28 Oktober 2007

KEGIATAN RAMADHAN

Kamis, 13 September 2007 (Ramadhan pertama)
Hari ini pertama semua umat Islam berpuasa. Terawih dan sahur mengawali rutinitas puasa. Alhamdulillah Alloh masih memberi saya kesempatan untuk beriabadah yang penilaiannya langsung dari Alloh.
Jadwal Makan perut terasa perih, karena lapar. Saya menjadi tahu begini rasanya mereka yang miskin kurang makan.

Jum’at, 14 September 2007 (Ramadhan Kedua)
Rasa lapar lebih kuat dibandingkan hari kemarin tapi semangat melaksanakan perintah Alloh lebih kuat lagi. Selain ibadah rutin membaca dan membantu mamah terasa lebih bermanfaat dan bermakna dibanding keseharian lain.

Sabtu, 15 September 2007 (Ramadhan Ketiga)
Alloh memberikan kewajiban kepada manusia sesuai dengan kemampuan manusia itu sendiri baik fisik mapun mental. Memasuki hari ketiga, fisik sudah mampu biasakan diri untuk menjalankan ibadah puasa. Mental spritual lebih mampu lagi menyusuaikan dengan efek psikologi puasa.

Ahad, 16 September 2007 (Ramadhan Keempat)
Makna lain dari puasa adalah bertambah dekatnya hubungan persaudaraan, kebiasaan buruk seperti usil kepada saudara menjadi hilang dengan sendirinya yang timbul adalah rasa empaty yang lebih besar.

Senin, 17 September 2007 (Ramadhan Kelima)
Rasa lapar sudah tidak terasa hanya rasa haus yang masih sedikit mengganggu. Hari ini hari pertama masuk sekolah di bulan ramadhan. Sekolah adalah kewajiban bagi seorang pelajar. Puasa seharusnya lebih bersemangat, karena nilai ibadahnya yang tinggi.

Selasa, 18 September 2007 (Ramadhan Keenam)
Semangat sekolah harus terus di pupuk walau fisik sedikit lemah, keceriaan harus mengimbangi rasa haus. Alahamdulillah lingkungan sekolahsangat kondusif untuk beribadah.
Rasanya waktu berlalu dengan cepat, sehingga saat berbuka puasa tiba. Ini salah satu nikmat berpuasa.

Rabu,19 September 2007 (Ramadhan Ketujuh)
Materi pelajaran dapat sedikit mengurangi rasa ngantuk yang masih terbawa-bawa dari rumah. Sahur dengan menu cukup hanya ditambah susu dan madu membuat stamina cukup beraktifitas.
Bagaimana saudara-saudara lain yang terkena musibah menjalani rutinnitas puasa, ya? Khususnya pengusi anak-anak yang terkena musibah ? Alloh selalu memberi hikmah dibalik peristiwa.

Kamis, 20 September 2007 (Ramadhan Kedelapan)
Kebersamaan dengan teman sekolah, memperkokoh uhkuwah. Nasehat dari guru, memperkuat aqidah. Semua ini membuka mata hati melihat kebesaran Allloh melalui puasa.
Pahala berlipat ganda dibulan Ramadhan, karunia dari Alloh. Membantu orang tua khususnya mamah, memberi nuansa lain. Puasa sungguh moment penuh makna.

Jum’at, 21 September 2007 (Ramadhan Kesembilan)
Salah satu kebahagian puasa adalah baju baru, kalau pun ini tidak ada kaitannya dengan puasa, tetapi kaitanya justru dengan salah satu sisi kemanusiaan, yaitu senang dengan bernuansa baru, kami sekeluarga belanja membeli baju dan assesoris hari lebar. Lucunya yang tidak berpuasa justru mendapat jata lebih banyak, yaitu adikku yang baru umur 3 tahun.

Sabtu, 22 September 2007 (Ramadhan Kesepuluh)
Ngantuk yang menyergap hilang oleh celotehan teman yang riang, haus ? terobati oleh kesholehan guru-guru. Puasa, ibadah penuh berkah dan bernilai social tinggi. Rasa ikut penderitaan orang lain sulit didapat di hari lain.

Ahad, 23 September 2007 (Ramadhan Kesebelas)
Bulan puasa, hari Ahad tidak libur sekolah berlangsung dengan santai, tapi serius, disamakan dengan kondisi puasa. Magrib saat-saat yang paling ditunggu rasanya menjelang buka, waktu berjalan sedikit lambat. Ada kebahagiaan disini.

Senin, 24 September 2007 (Ramadhan Keduabelas)
Untuk mengaplikasikan materi pelajaran sdi hari lain, diselenggarakan lomba-lomba ada Tasadur, LCT, Nasyid, Pidato Bahasa Arab, dan MTQ.
Salah satu sisi kemanusiaan yang lain adalah keinginan untuk menang dalam sebuah kopentisi. Jerih tawa, celoteh dan canda mewarnai aktifitas lomba ini.
Lapar dan haus lenyap entah kemana diganti kebahagiaan khas remaja. Karunia-MU juga ya Alloh !!!

Selasa, 25 September 2007 (Ramadhan Ketigabelas)
Perlombaan masih mewarnai hari puasa ketiga belas ini sebuah kontifisi akan berakhir dengan menang atau kalah aroma persaingan semakin kental tapi masih dalam kebersamaan. Puasa harus mampu menhan semua hal yang dapat merusak nilai ibadahnya. Juga dalam pertemanan, walaupun dalam persaingan menahan diri tetap diutamakan.
Rabu, 26 September 2007 (Ramadhan Keempatbelas)
Semakin hari perlombaan semakin seruh, sportif harus ada dalam perlombaan. Alhamdulillah berkat bimbingan guru, sportifitas berlangsung sehingga semua berjalan damai.
Nikmat-MU besar sekali ya Alloh! Shoat Terawih di Masjid terus mengisi hari-hari Ramadhan.

Kamis, 27 September 2007 (Ramadhan Kelimabelas)
Sahur, Puasa, berlangsung dengan lancar didukung oleh fisik yang sehat, Subhanalloh, bahagia sekali rasanya. Berlanjut dengan berbuka, terwih dengan seluruh anggota keluarga menambah nilai plas ditutup dengan Yasinan di malam jum’at lengkap sudah semuanya.

Jum’at, 28 September 2007 (Ramadhan Keenambelas)
Sore hari sudah siap-siap magrib di sekolah untuk mabit di sekolah, saat dimana kebersamaan dalam mengkaji ilmu dan memperdalam wawasan keagamaan.
Sering dengan teman dibimbing guru berkualitas akan melahirkan pelajar kualitas pula. Semoga semua ini dapat mempelancar jalan menuju cita. Pada malamnya di umumkan pemenang lomba.

Sabtu, 29 September 2007 (Ramadhan Ketujuhbelas)
Sepulang Mabit, saya tidak melaksanakan puasa karena dilarang oleh Alloh khusus wanita dewasa.
Untuk menghormati orang berpuasa saya tidak berlaku seperti biasa, makan dan minum sembunyi. Ini berlangsung beberapa hari sampai rabu tanggal 3 Oktober 2007.

Kamis, 04 Oktober 2007 (Ramadhan keduapuluhdua)
Hari ini, mulai lagi saya berpuasa. Rasanya seperti berpuasa hari pertama puasa. Ada rasa lapar dan haus. Semangat beribadah harus kembali dipacu.
Tadarus, membaca buku, dan bercengrama dengan keluarga ternyatan mampu memacu semangat puasa, kewajiban syarat pahala

Jum’at, 05 Oktober 2007 (Ramadhan Keduapuluhtiga)
Diminggu hari puasa, orang yang terawih dimasjid semakin berkurang keluarga kami tetap mengwajibkan berterawih di masjid. Ini nilai lebih puasa ada kebersamaan dengan tetangga yang susah di dapat di hari lain.
Merancang yang akan dilakukan dihari raya nanti menjadi pembicaraan hangat diantara kami. Ada kebahagin menyusuk tiba-tiba, terima kasih ya Alloh!!!

Sabtu, 06 Oktober 2007 (Ramadhan keduapuluhempat)
Berakhirnya masuk sekolah, tidak berakhir untuk belajar, ada PR yang menunpuk, yang menunggu untuk dikerjakan.
Malas tidak boleh ada dalam diri pelajar. Dengan menggali kemauan dan kemampuan mulai saya rintis mengerjakan PR. Puasa buka saat bermalas-malasan.

Ahad, 07 Oktober 2007 (Ramadhan Keduapuluhlima)
Untuk mempersiapkan hari raya, seperti tradisi yang biasa berlangsung, kembali kami belanja untuk menyambut hari raya. Baju dan Assesoris kembali mengisi lemari kami, terima kasih ya Alloh Engkau memberikan Ortu yang Sholeh !!!

Senin, 08, Oktober 2007 (Ramadhan Keduapuluhenam)
Mamah, sibuk mengisi toples dengan mengisi aneka kue-kue khas hari raya. Ada kue kering, kue coklat, juga opak, dan makanan tradisional lainya.
Kami diberi Rizqi oleh Alloh, apakah ada diluar sana yang tidak mampu ? ada damai menyusuk didada.

Selasa 09, Oktober 2007 (Ramadhan Keduapuluhtujuh)
Memasuki hari Keduapuluhtujuh Ramadhan haus dan lapar sudah menyatu dengan keseharian. Kesibukan menjelang hari kemenangan semakin menyita waktu.
Hari-hari kental dengan peribadahan, semua tertuju pada Yang Esa. Musibah yang melanda, mempelihatkan ketergantungan yang besar dan kuat.

Rabu, 10 Oktober 2007 (Ramadhan Keduapuluhdelapan)
Tradisi lebaran yakni harus mudik mengisi berita disemua TV dominasi berita ini cirri khas umat islam menyambut hari kebahagian. Namun kebahagian ini sedikit terganggu dengan berita kecelakaan ada duka dibalik bahagia. Menerawang masa lalu kami pernah mengalami masa mudik ketika masih di Jakarta. Ada kebahagian atau akan bertemu keluarga besar tapi berbalut cemas mengingat suasana perjanan.

Kamis, 11 Oktober 2007 (Ramadhan Keduapuluhsembilan)
Indonesia mempunyai rasa toleransi yang tinggi khususnya dibidang keagamaan. Berita ada sekelompok penganut aliran tertentu yang berhari raya hari ini. Kebahagian semakin memuncak mengingat perjuangan hampir final, semoga ridho dan magfiroh mengiringi keseharian, amin!!!



Jum’at, 12 Oktober 2007 (Ramadhan ketigapuluh)
Keragaman keyakinan mewarnai keanekan agama di Indonesia, hari ini pun ada yang merayakan Idul Fitri. Entah kenapa, satu peristiwa sakrar melahirkan dua pendapat.
Allahu Akbar, berkumandang menjelma di seluruh alam khususnya di sekitar tinggal saya. Ini terakhir puasa, Ya Alloh Sujud Syukur tidak cukup hanya kemurahan-MU yang dapat memaafkan kesalahan.
SEmoga Puasa ini dapat memberntuk pribadi semakin kokoh dalam kebenaran ajaran-MU.


Sabrina Hanum X3